s


Cari Blog Ini

Minggu, 18 April 2010

Membuat larutan

Laporan praktikum kimia

Membuat larutan



Oleh:
Ardi Setiawan

Man madello barru
Ta.2009/2010


KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkah dan rahmat-Nya penyusun telah mampu menyelesaikan Tugas laporan Praktikum Kimia.

Bersama dengan ini, penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada guru pengajar praktikum kimia yang telah membimbing dan memberi masukan demi selesainya pembuatan makalah ini. Tak lupa juga terima kasih di sampaikan kepada seluruh teman-teman yang telah membantu dalam penyelesaian laporan ini.

Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih banyak kekuranganya, sesuai pepatah, tak ada gading yang retak. Oleh karena itu, segala kritik dan saran sangat diharapkan agar pada penyusunan berikutnya dapat lebih baik.
Penysun
Ardi Setiawan








 Tujuan Praktikum

1.Siswa mampu membuat larutan
2.Siswa mampu menentukan banyaknya zat(gr) yang harus dilarutkan hingga mendapat larutan yang ideal untuk di gunakan.
 Ringkasan Materi


A. Pengertian Larutan
Larutan adalah campuran homogen yang terdiri dari dua atau lebih zat. Zat yang jumlahnya lebih sedikit di dalam larutan disebut (zat) terlarut atau solut, sedangkan zat yang jumlahnya lebih banyak daripada zat-zat lain dalam larutan disebut pelarut atau solven. Komposisi zat terlarut dan pelarut dalam larutan dinyatakan dalam konsentrasi larutan, sedangkan proses pencampuran zat terlarut dan pelarut membentuk larutan disebut pelarutan atau solvasi. Larutan dapat pula diartiakan sebagai campuran homogen dua zat atau lebih yang saling melarutkan dan masing-masing zat penyusunnya tidak dapat dibedakan lagi secara fisik.
Contoh larutan yang umum dijumpai adalah padatan yang dilarutkan dalam cairan, seperti garam atau gula dilarutkan dalam air. Gas juga dapat pula dilarutkan dalam cairan, misalnya karbon dioksida atau oksigen dalam air. Selain itu, cairan dapat pula larut dalam cairan lain, sementara gas larut dalam gas lain. Terdapat pula larutan padat, misalnya aloi (campuran logam) dan mineral tertentu.
B.Konsentrasi
Konsentrasi larutan menyatakan secara kuantitatif komposisi zat terlarut dan pelarut di dalam larutan. Konsentrasi umumnya dinyatakan dalam perbandingan jumlah zat terlarut dengan jumlah total zat dalam larutan, atau dalam perbandingan jumlah zat terlarut dengan jumlah pelarut. Contoh beberapa satuan konsentrasi adalah molar, molal, dan bagian per juta (part per million, ppm). Sementara itu, secara kualitatif, komposisi larutan dapat dinyatakan sebagai encer (berkonsentrasi rendah) atau pekat (berkonsentrasi tinggi).
C.Pelarutan
Molekul komponen-komponen larutan berinteraksi langsung dalam keadaan tercampur. Pada proses pelarutan, tarikan antarpartikel komponen murni terpecah dan tergantikan dengan tarikan antara pelarut dengan zat terlarut. Terutama jika pelarut dan zat terlarut sama-sama polar, akan terbentuk suatu sruktur zat pelarut mengelilingi zat terlarut; hal ini memungkinkan interaksi antara zat terlarut dan pelarut tetap stabil.
Bila komponen zat terlarut ditambahkan terus-menerus ke dalam pelarut, pada suatu titik komponen yang ditambahkan tidak akan dapat larut lagi. Misalnya, jika zat terlarutnya berupa padatan dan pelarutnya berupa cairan, pada suatu titik padatan tersebut tidak dapat larut lagi dan terbentuklah endapan. Jumlah zat terlarut dalam larutan tersebut adalah maksimal, dan larutannya disebut sebagai larutan jenuh. Titik tercapainya keadaan jenuh larutan sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor lingkungan, seperti suhu, tekanan, dan kontaminasi. Secara umum, kelarutan suatu zat (yaitu jumlah suatu zat yang dapat terlarut dalam pelarut tertentu) sebanding terhadap suhu. Hal ini terutama berlaku pada zat padat, walaupun ada perkecualian. Kelarutan zat cair dalam zat cair lainnya secara umum kurang peka terhadap suhu daripada kelarutan padatan atau gas dalam zat cair. Kelarutan gas dalam air umumnya berbanding terbalik terhadap suhu.
D.Larutan Ideal
Bila interaksi antarmolekul komponen-komponen larutan sama besar dengan interaksi antarmolekul komponen-komponen tersebut pada keadaan murni, terbentuklah suatu idealisasi yang disebut larutan ideal. Larutan ideal mematuhi hukum Raoult, yaitu bahwa tekanan uap pelarut (cair) berbanding tepat lurus dengan fraksi mol pelarut dalam larutan. Larutan yang benar-benar ideal tidak terdapat di alam, namun beberapa larutan memenuhi hukum Raoult sampai batas-batas tertentu. Contoh larutan yang dapat dianggap ideal adalah campuran benzena dan toluena.
Ciri lain larutan ideal adalah bahwa volumenya merupakan penjumlahan tepat volume komponen-komponen penyusunnya. Pada larutan non-ideal, penjumlahan volume zat terlarut murni dan pelarut murni tidaklah sama dengan volume larutan.
E.Jenis-jenis larutan
Larutan dapat diklasifikasikan misalnya berdasarkan fase zat terlarut dan pelarutnya. Tabel berikut menunjukkan contoh-contoh larutan berdasarkan fase komponen-komponennya.
Contoh larutan Zat terlarut
Gas Cairan Padatan
Pelarut Gas Udara (oksigen dan gas-gas lain dalam nitrogen)
Uap air di udara (kelembapan)
Bau suatu zat padat yang timbul dari larutnya molekul padatan tersebut di udara
Cairan Air terkarbonasi (karbon dioksida dalam air) Etanol dalam air; campuran berbagai hidrokarbon (minyak bumi)
Sukrosa (gula) dalam air; natrium klorida (garam dapur) dalam air; amalgam emas dalam raksa


Padatan Hidrogen larut dalam logam, misalnya platina
Air dalam arang aktif; uap air dalam kayu
Aloi logam seperti baja dan duralumin

Berdasarkan kemampuannya menghantarkan listrik, larutan dapat dibedakan sebagai larutan elektrolit dan larutan non-elektrolit. Larutan elektrolit mengandung zat elektrolit sehingga dapat menghantarkan listrik, sementara larutan non-elektrolit tidak dapat menghantarkan listrik.
1. ELEKTROLIT KUAT
Larutan elektrolit kuat adalah larutan yang mempunyai daya hantar listrik yang kuat, karena zat terlarutnya didalam pelarut (umumnya air), seluruhnya berubah menjadi ion-ion (alpha = 1).

Yang tergolong elektrolit kuat adalah:
a. Asam-asam kuat, seperti : HCl, HCl03, H2SO4, HNO3 dan lain-lain.
b. Basa-basa kuat, yaitu basa-basa golongan alkali dan alkali tanah, seperti: NaOH, KOH, Ca(OH)2, Ba(OH)2 dan lain-lain.
c. Garam-garam yang mudah larut, seperti: NaCl, KI, Al2(SO4)3 dan lain-lain
2. ELEKTROLIT LEMAH
Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang daya hantar listriknya lemah dengan harga derajat ionisasi sebesar:
O < alpha < 1.

Yang tergolong elektrolit lemah:
a. Asam-asam lemah, seperti : CH3COOH, HCN, H2CO3, H2S dan lain-lain
b. Basa-basa lemah seperti : NH4OH, Ni(OH)2 dan lain-lain
c. Garam-garam yang sukar larut, seperti : AgCl, CaCrO4, PbI2 dan lain-lain

Larutan non elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik, karena zat terlarutnya di dalam pelarut tidak dapat menghasilkan ion-ion (tidak mengion).

Tergolong ke dalam jenis ini misalnya:
- Larutan urea - Larutan glukosa
- Larutan sukrosa -Larutan alkohol dan lain-lain

 KEGIATAN PRAKTIKUM

A. Alat & Bahan
-Aquades
-Batang Pengaduk
-Neraca Ohauus
-Labu Takar
-Corong
-Gelas Kimia
-Botol Plastik
-Padatan sodium hidroxida untuk membuat larutan NaOH
-Padatan sodium clorida untuk membuat larutan NaCl
- Padatan untuk membuat larutan NH4Cl
- Padatan untuk membuat larutan Ba(OH)2
-Padatan untuk membuat larutan KI
-Padatan untuk membuat larutan CaCl2

B. Langkah-Langkah Praktikum
o Siapkan bahan bahan yang dibutuhkan
o Tentukan besar molaritas (M) larutan yang di inginkan NaOH 1M, KI 0.1M, NaCl 1M, NH4Cl 0.1M, Ba(OH)2 0.1M, CaCl2 1M.
o Setelah itu tentukan massa padatan yang akan di larutkan
Dengan rumus: M=gram/Mr x 1000/ml

1. NaOH (1 M) => Gram=Mr x M x ml /1000
Gram=40 x 1M x 100ml /1000
Gram=4gr
2. KI (0.1 M) => Gram=Mr x M x ml /1000
Gram=166 x 0.1M x 100ml /1000
Gram=1.66gr
3. NaCl (1 M) => Gram=Mr x M x ml /1000
Gram=58,5x 1M x 100ml /1000
Gram=5.85gr
4. NH4Cl (0.1 M) => Gram=Mr x M x ml /1000
Gram=53.5 x 0.1M x 100ml /1000
Gram=0.535gr
5. Ba(OH)2 (0.1 M) => Gram=Mr x M x ml /1000
Gram=171x 0.1M x 100ml /1000
Gram=1.71gr


6. CaCl2 (1 M) => Gram=Mr x M x ml /1000
Gram=111x 0.1M x 100ml /1000
Gram=11.1gr


o Setelah itu timbang padatan sesuai dengan hasil yang telah di dapatkan sebelumnya
o Padatan yang telah di timbang kemudian di masukkan kedalam gelas kimia
o Tambahkan aquades, aduk hingga merata
o Lalu tuang kedalam labu takar ,tambahkan aquades hingga mencapai takaran100 ml.
o Tutuplah labutakar lalu kocok hingga tercampur dengan merata
o Kemudian masukkan hasilnya kedalam botol plastik

C. Analisis Data

Dari percobaan yang telah dilakukan kita dapat mengetahui banyaknya zat yang harus di larutkan berdasarkan besarnya molaritasnya.

Nama Zat Molaritas (M) Gram(gr)

NaOH 1 M 4 gr
KI 0.1 M 1.66 gr
NaCl 1 M 5.85 gr
NH4Cl 0.1 M 0.535 gr
Ba(OH)2 0.1 M 1.71 gr
CaCl2 1 M 11.1 gr

Zat-zat di atas dapat di peloreh dengan dilarutkan menggunakan air . Dan zat tersebut sangat mudah menguap danberbahaya,oleh karenanya jika ingin melarutkannya hendaklah dengan berhati-hati.

Larutan tersebut tegolong dalam elektrolit kuat karena mempunyai daya hantar listrik yang kuat, karena zat terlarutnya didalam pelarut (umumnya air), seluruhnya berubah menjadi ion-ion (alpha = 1).






PENUTUP
A.Kesimpulan
Larutan adalah campuran homogen yang terdiri dari dua atau lebih zat. Zat yang jumlahnya lebih sedikit di dalam larutan disebut (zat) terlarut atau solut, sedangkan zat yang jumlahnya lebih banyak daripada zat-zat lain dalam larutan disebut pelarut atau solven.
Untuk membuat suatu larutan hal yang terpenting untuk diketahui yaitu :
• Besar molaritas yang akan kita buat
• Banyaknya volume larutan yang akan dibuat
• Berapa besar zat yang harus dilarutkan hingga mendapat larutan yang ideal untuk di gunakan.
B.Saran
Kami ketahui bahwa hasil dari laporan tersebut masih jauh dari kesempurnaan olehnya itu perlu adanya tinjauan lebih lanjut guna kelengkapannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar